Langsung ke konten utama

Bank BJB: Langkah Usaha yang Dilakukan Harus Dilandasi Tujuan Mulia


MagicNews - Agus Mulyana yang menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank BJB terpilih sebagai The Most Committed GRC Leader 2019 dalam acara penghargaan TOP GRC (Goveranance, Risk and Compliance). Agus Mulyana juga kerap disapa dengan nama kecilnya yaitu Amul.

Pada acara tersebut Bank BJB berhasil menyabet penghargaan TOP GRC 2019 #4 Stars. Berhasilnya Bank BJB mendapatkan penghargaan tersebut karena Bank BJB dinilai sudah menerapkan manajemen risiko dan kepatuhan sangat baik. Penghargai ini pun dinilai dari tiga aspek utama yakni dari sistem, infrastruktur, dan implementasi tata kelola perusahaan.

Selama ini Bank BJB sudah menerapkan pola manajemen risiko yang sudah terbukti berhasil memberi rasa aman dan juga menunjang pertumbuhan perusahaan. Hal tersebut bisa dibuktikan jika dilihat dari kualitas kredit Bank BJB yang telah berhasil dijaga dengan baik.

Diterapkannya pengelolaan risiko di perusahaan ini memiliki fungsi untuk membangun dasar analisius yang kuat sehingga berbagai langkah pengambilan keputusan usaha yang dijalankan perbankan bisa terhindar dari risiko merugikan bahkan mendorong ekspansi keuntungan pada level yang optimal.

Tercatat Bank BJB terjaga pada level 1,7% untuk perseroan di Semester I 2019 rasio Non Perfoming Loan (NPL) atau jika dibandingkan lebih baik dengan rasio NPL industri perbankan per Mei 2019 yang hanya sebesar 2,61%.

Sementara itu, rasio Net Interest Margin (NIM) bank BJB berada pada level 5,7% atau berada di atas rata-rata rasio NIM industri perbankan yang mencapai 4,9%.

Sedangkan dari segi kinerja, tercatat total aset bank BJB berhasil tumbuh 6,4% year on year (yoy) menjadi sebesar Rp120,7 triliun. Pertumbuhan aset ini didukung oleh penghimpunan DPK sebesar Rp95,1 triliun atau tumbuh sekitar 7% yoy. Sedangkan untuk laba bersih setelah pajak tercatat sebesar Rp803 miliar. Untuk total kredit yang disalurkan mencapai Rp78,2 triliun atau tumbuh sebesar 8,2% yoy.

Melihat langkah pengelolaan risiko yang sudah diterapkan oleh Bank BJB, berbagai pihak yang kompeten juga sudah mengakui langkah tersebut adalah langkah yang positif diantaranya adalah Top Business, Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Indonesia Risk Management Professional Assosiaction (IRMAPA), Institute Compliance Professional Indonesia (ICoPI), dan Asia Business Research Center yang saling bekerja sama memberikan penghargaan TOP GRC (Governance, Risk and Compliance) 2019 untuk Bank BJB.

Pada Bank BJB, Agus Mulyana juga pernah menjabat sebagai Pemimpin Divisi Corporate Secretary di Bank BJB pada periode 2014-2015 dan Pemimpin Kantor Wilaya III Bank BJB sepanjang 2013-2014.

"Bank BJB menyadari berbagai langkah usaha yang dilakukan perseroan harus dilandasi oleh tujuan mulia untuk terus berkembang dan berkontribusi bagi negeri. Seluruh keputusan perusahaan selalu didasarkan pada prinsip tata kelola yang baik, didukung analisis tajam untuk melihat berbagai peluang dan ikhtiar nyata demi mempertahankan kebutuhan nyata dan berkelanjutan," kata Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank BJB, M. As'adi Budiman. 

TOP GRC adalah kegiatan pembelajaran bersama tentang governance, risk, and compliance sekaligus apresiasi kepada perusahaan yang dinilai berkinerja baik dan telah menerapkan GRC dalam pengelolaan usaha bisnisnya. Bank BJB sendiri selalu menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik alias Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap langkah usahanya. Penerapan sistem tata kelola ini merupakan salah satu upaya perusahaan untuk menghindari potensi fraud yang merugikan berbagai pihak dari beragam aspek. GCG bank BJB telah terbukti bekerja dengan baik dan beberapa kali membuat perbankan diganjar penghargaan, tak terkecuali dari lembaga antirasuah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).


Sumber: AYOBANDUNG.COM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Paul Ince : Solskjaer Hilangkan Kualitas MU

MagicNews -  Mantan pesepakbola asal Inggris,  Paul Ince , turut buka suara soal hasil negatif yang belakangan diraih oleh  Manchester United . Ince menyebut sang pelatih,  Ole Gunnar Solskjaer , sebagai penyebab buruknya performa MU sejak awal musim 2019-2020. Ince menilai Solskjaer telah menghilangkan aspek penting yang selama menjadi faktor pendukung kesuksesan MU. Hal tersebut yang membuat MU dikalahkan oleh Newcastle United 0-1 di Stadion St. James Park, Newcastle, Inggris, akhir pekan lalu. "Apa yang kita lihat Minggu kemarin adalah  Manchester United  yang tidak memiliki kepercayaan diri. Sangat mengkhawatirkan, mereka sama sekali tidak memiliki tujuan," ucap Solskjaer sebagaimana dikutip dari  Mirror . OGS as caretaker vs. OGS as manager for United 🙃 pic.twitter.com/FzvsOARnaA — B/R Football (@brfootball) October 7, 2019 "Tidak ada kepemimpinan, kualitas, dan karakter di tim dan juga di klub. Dia membuat semua hal yang seharusnya ada di